Perspektif Baru : Bahan Bakar Yang Tidak Dibakar
Advanced Renewable
Wed , 27 Sep 2023 20:15 WIB
Bahan bakar apapun yang kita gunakan selama ini untuk memasak, kendaraan bermotor, menghasilkan lsitrik dan lain sebagainya - semuanya pasti habis terbakar setelah bahan bakar tersebut kita gunakan. Mungkinkah kita bisa masak, menjalankan mobil dan menghasilkan listrik - tetapi bahan bakarnya tidak kita bakar melainkan kita proses menjadi produk yang bahkan lebih berharga?
Inilah yang dilakukan Jerman ketika dalam Perang Dunia II tidak bisa memperoleh bahan bakar dari negara lain, pun demikian yang dilakukan Afrika Selatan ketika mereka mengadopsi politik aparteit yang berujung diboikot seluruh dunia. Batubara mereka dipakai untuk menghasilkan syngas, menghasilkan panas dan listrik tetapi dengan tidak dibakar, syngas direaksikan menjadi bahan bakar hydrocarbon seperti bensin dan diesel.
Reaksi itu diberi nama Fischer-Tropsch sesuai nama penemunya Franz Fischer dan Hans Tropsch, yang hampir seabad silam menemukan reaksi ini - dan hingga kini di dunia masih dipakai untuk memproduksi liquid fuels dari syngas. Yang kami rubah kemudian adalah bahan yang diolah dan persepsi penggunaan teknologi ini.
Bahan yang kami gunakan untuk menghasilkan syngas bukan fosil seperti batubara, gas alam dlsb., melainkan dari biomassa. Kemudian reaksi exothermic dari CO dan H2 menjadi bio-hydrocarbon CnH(2n+2) dan menghasilkan panas yang banyak, panasnya tidak kami pandang sebagai limbah panas, melainkan sebagai produk-produk lain yang tidak kalah menariknya dengan produk utamanya bio-hydrorcarbon tersebut.
Dalam perpespektif baru ini, kita bisa melihat peluang seperti ini : kita akan menghasilkan listrik dengan bahan bakar syngas, tetapi syngas-nya tidak boleh dibakar - syngasnya akan dipakai untuk menghasilkan berbagai bahan bakar bio-hydrocarbon yang juga sangat kita butuhkan. Bisakah ini dilakukan terus menerus secara sustainable?
Perhatikan grafik di bawah, tergantung panjang rantai carbon yang kita kehendaki, mulai dari C5 sekelas bensin, hingga rantai C30-an sekelas wax yang nantinya dipecah lagi menjadi diesel dlsb., reaksi berupa kurva S tersebut bisa berlangsung hingga 2 pekan lamanya, maka selama itu pula reaktor Fischer-Tropsch kita akan menghasilkan panas dan listrik.
Sebelum semua syngas berubah menjadi bio-hydrocarbon yang juga sering disebut syncrude dua pekan yang akan datang, tentu reaktor gasifier Tetragen kita terus bekerja memproduksi syngas baru, yang bila diumpankan ke Fischer-Tropsch reaktor ini akan menjadi kurva S baru yang menyusul secara beriringan dengan kurva S -kurva S sebelumnya, demikian seterusnya panas dan listrik bisa terus dihasilkan oleh kurva S baru setiap kali Tetragen memproduksi syngas.
Maka inilah sumber energi baru yang disebut energi exothermic, yang menghasilkan panas bukan melalui proses pembakaran - bahan bakar plus oksigen, melainkan melalui proses sintesa, dua molekul - dalam hal ini CO dan H2 - yang disintesa menjadi bio-hydrocarbon dan panas!
Other Post
Rute Baru Untuk Advanced Biofuels
Sep 27, 2023
One Dollar Green Hydrogen Challenge
Sep 27, 2023
Carbon Capture Biofactory
Sep 27, 2023
Tetra Generation To Protect The Next Generation
Sep 27, 2023
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments