Introducing BioRePo : Bio-Refinery and Power Plant
Advanced Renewable
Mon , 12 Dec 2022 18:11 WIB
Era transisi energi memberi banyak peluang bagi yang terus berinovasi, sebaliknya menjadi ancaman bagi yang berusaha melanggengkan kenyamanannya menikmati industri yang mencemari lingkungan. Dalam bidang energi, baik bahan bakar maupun listrik yang selama ini jadi kambing hitam emisi CO2, justru sangat mungkin untuk memelopori industri yang bersih dan ramah lingkungan ini.
Selama ini terkesan amat sangat sulit untuk hijrah dari fosil untuk BBM maupun listrik menuju bahan bakar dan listrik yang bersih dan karbon neutral, sebegitu sulitnya sehingga dunia mematok target tahun 2050 sebagai target Net-Zero emissionnya, bahkan negeri seperti kita di Indonesia menawarnya hingga 2060.
Padahal di sisi lian, kita memiliki sumber bahan bakar bersih yang melimpah, baik berupa limbah pertanian, perkebunan, kehutanan maupun sampah perkotaan. Inipun bila dipandang tidak cukup, kita punya peluang menanam biomassa yang tumbuh sangat cepat micro dan macroalgae di lautan yang luasnya hampir 3 kali dari luas daratan kita.
Dari biomassa yang melimpah tersebutlah kita bisa memproduksi bahan bakar dan listrik yang bersih secara sekaligus dalam satu proses, dan disinilah salah satu disruption era transisi energi-nya, yaitu kalau kita bisa menggabungkan keduanya menjadi sau proses dengan satu sumber energi dasar yang sama - yaitu biomassa.
Selama ini industri pembangkit listrik sangat kesulitan untuk memperoleh bahan bakar yang bersih dan sustainable, demikian pula industri bahan bakar. kalau saja mereka duduk bareng dan mengatasinya bersama, maka keduanya akan bisa menghemat biaya feedstock-nya dengan sangat significant. Yang selama ini ditanggung sendiri, menjadi ditanggung bersama.
Konsep yang kami perkenalkan ini kami sebut sebagai BioRePo dari Bio-Refinery and Power Plant. Dengan BioRePo ini kita bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan yang sangat luas, dari kelas petani , koperasi sampai korporasi - semuanya bisa mengolah biomassa apapun yang ada di sekitarnya untuk menjadi Bio-Oil. Bio-Oil inilah yang menjadi feedstok bagi BioRePo.
Di BioRePo Bio-Oil pertama diproses menjadi syngas, kemudian dilanjutkan dengan Fischer-Tropsch synthesis (FTs) untuk menjadi syncrude. Syncrude inilah bahan serbaguna yang bisa digunakan untuk memproduksi segala bentuk bahan bakar yang kita gunakan saat ini, baik berupa bensin, diesel, jet-fuel sampai LPG, bahkan juga feedstock untuk green chemical.
Baik proses gasifikasi maupun FTs, keduanya menghasilkan limbah panas yang sangat banyak. Limbah panas gasifikasi bisa mencapai suhu 1000 derajat Celcius, sedangkan FTs di kisaran 200-350 derajat Celcius. Keduanya bisa dikonversi menjadi listrik melalui system ORC yang kami kembangkan. Bisa kita lihat sekarang baik bahan bakar dan listrik, mestinya kudu bisa segera bersih dan murah.
Institusi maupun korporasi, domestic maupun overseas kini sudah bisa bicara dengan kami bila tertarik untuk menerapkan konsep BioRePo ini.
Other Post
Big Problem, Big Opportunity
Dec 12, 2022
Menyimpan Energi Sampah dan Limbah Dalam Biometanol
Dec 12, 2022
Waste Heat Technology, Literally Hot!
Dec 12, 2022
Affordable and Clean Energy Champions
Dec 12, 2022
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments