Muhaimin Iqbal
Author

Wasted Food for Food and Energy

Advanced Renewable

Tue , 10 Jan 2023 20:59 WIB

World Food Program - United Nation melaporkan bahwa tahun lalu 828 juta orang di dunia kelaparan, ini berarti kurang lebih 1 dari 10 orang di dunia tidur di malam hari dengan perut lapar. Krisis geopolitik, perubahan iklim dan ketidak pedulian dunia menjadi penyebabnya.

Untuk dua yang terakhir, yaitu perubahan iklim an kepedulian dunia - mestinya orang awam seperti kita-kita bisa ikut berperan. Sedangkan yang pertama urusan politik global dan ikhtiar untuk pencegahan dan penghentian perang biar diurusi para pemimpin dunia.

Untuk perubahan ikim kita bisa setidaknya berperan dengan mengurangi pemborosan energi dan secara bertahap beralih menggunakan energi bersih bila sudah dimungkinkan.

Untuk urusan kepedulian dunia yang bisa kita lakukan adalah berhemat dan menyelamatkan makanan yang selama ini masih terbuang sia-sia di dunia. Angkanya di kisaran 30% - 40% bahan pangan dan makanan di dunia saat ini masih terbuang. Separuh diantaranya terbuang di tingkat konumen seperti kita-kita, dan separuh lainnya di tingkat produsen sampai retail.

Kalau 1/4 saja dari makanan yang selama ini terbuang tersebut bisa diselamatkan tetap sebagai pangan, maka 828 juta orang yang kelaparan tersebut akan memperoleh makanannya secara cukup. Teknologi pasca panen, efektifitas pegelolaan stok di retail, perubahan habit dalam memasak dan mengkonsumsi makanan di rumah tangga - semua ibisa ikut berperan mencegah bahan pangan dan makanan dari terbuang secara sia-sia.

Sedangkan yang 3/4 dari limbah pangan yang tidak lagi mungkin diselamatkan sebagai makanan, masih bisa digolah menjadi energi. Semua teknologinya saat ini sudah siap. Bisa melalui proses thermochemical menjadi bio-oil, atau melalui proses biochemical menjadi biogas, ethanol maupun farnesene - C15H24, yaitu salah satu bahan bakar masa depan.