Mobil Listrik Bertenaga Peuyeum
Advanced Renewable
Fri , 10 Nov 2023 23:04 WIB
Membuat ethanol generasi pertama adalah mudah, seperti membuat peuyeum (tape) saja yang intinya fermentasi glukosa. Tantangannya ada pada proses pemurniannya, yaitu pemisahan ethanol dari air. Karena titik penguapan yang tidak jauh berbeda antara ethanol (78 derajat Celsius) dan air (100 derajat Celsius), memisahkan keduanya dengan cara tradisional sulit mencapai kemurnian yang tinggi dan boros energi untuk distilasinya.
Tetapi kini ada kabar baik bagi para pengembang ethanol ini, ethanol yang diproduksi secara tradisional-pun bisa langsung digunakan bahkan tanpa harus dilakukan pemurnian. Teknologi yang kami gunakan salah satunya adalah seperti sketsa di bawah, yaitu yang disebut Direct Ethanol Fuel Cels (DEFC). Anda bisa lihat di sini inputan DEFC adalah ethanol (46%) campur air (54%), bahkan dalam eksperimen lain dengan campuran ethanol dibandingkan air 1:2 - pun DEFC ini tetap berjalan baik.
Cara kerja DEFC ini sederhana, proton dari atom hydrogen di molekul ethanol dan air dipisahkan dari elektronnya di kutub anoda. Proton (H+) melalui elektrolit berpindah langsung menuju kutub katoda, sedangkan elektron yang tidak tembus elektreolit akan berjalan memutar dan menghasilkan aliran listrik. Di kutub katoda, elektron akan bertemu kembali dengan proton dan oksigen menghasilkan air (H2O).
Proses menghasilkan energi listrik dengan DEFC ini menghasilkan dua limbah, yaitu di kutub anoda limbahnya CO2 - yang bisa direcovery dengan teknologi FlueTrap yang saya unggah sebelumnya, dan di kutub katoda limbahnya adalah air atau H2O yang juga bisa ditambpung untuk memenuhi kebutuhan air di kutub anoda.
Lalu untuk apa bila kita bisa menghasilkan listrik dengan erhanol yang bercampur dengan air ini? Bayangkan pengaruhnya pada efisiensi energi, pada proses produksinya tidak lagi butuh energi besar untuk memurnikan ethanol dari airnya, dan pada saat pemanfaatannya konversi energi fuel cells seperti DEFC ini juga jauh lebih tinggi - sekitar 2 x lebih efisien dari Internal Combustion Engine (ICE).
Satu-satnya masalah disini adalah bahan baku untuk membuat ethanol generasi 1 ini masih berebut dengan bahan pangan kita. Bila kita tidak ingin berebut dengan bahan pangan solusinya adalah 2nd Generation Bio-ethanol berbahan baku sampah atau limbah yang saya sudah unggah kemarin ini https://lnkd.in/gXBQC_rM
DEFC dengan ethanol manapun, generasi pertama atau generasi kedua, dapat digunakan untuk menghasilkan listrik secara on-board bagi mobil-mobil listrik yang telah dimodifikasi, atau bahkan bisa untuk menghasilkan listrik yang reliable untuk masyarakat yang tinggal di daerah/pulau terpencil, project atau object di remote area seperti BTS untuk telekomunikasi, atau bisa juga untuk critical mission energy untuk data centre, ruang operasi, daerah bencana, perang dlsb.
Pos Lainnya
Rantai Nilai Tambah Dari Limbah Dan Sampah
Nov 10, 2023
Sense of Energy Crisis
Nov 10, 2023
BioTherm : Solusi Menyeluruh Untuk Energi dan Emisi
Nov 10, 2023
Universal Feedstocks for Advanced Biofuels
Nov 10, 2023
Hilirisasi Sampah dan Limbah
Nov 10, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar