Hydrogen Murah Dari Muara Sungai
Advanced Renewable
Tue , 12 Sep 2023 16:32 WIB
Ini unggahan saya ketiga tentang hydrogen murah dari muara sungai. Bahwasanya kita pilih muara sungai karena pada muara-muara sungai inilah air segar terakhir sebelum dia berubah menjadi asin ketika sudah bercampur dengan air laut, air segar di muara sungai adalah air segar yang kita buang ke laut. Selain murah tentu saja harga air ini, juga sudah tidak dibutuhkan lagi untuk produksi air minum maupun untuk pengairan lahan pertanian.
Kita butuh air yang paling murah karena untuk setiap kilogram hydrogen yang kita produksi, akan butuh sekitar 9 liter air minimal. Jadi akan berkompetisi dengan kebutuhan air untuk minum maupun untuk pertanian bila sumber air untuk produksi hydrogen ini diambil dari mata air di pegunungan, ataupun air hujan yang masih akan dipakai untuk pertanian.
Setelah bahan utamanya yaitu air yang murah ini, bahan berikutnya untuk produksi hydrogen awalnya adalah carbon. Carbon yang murah dan melimpah adalah biomassa limbah pertanian, perkebunan, hutan dan sampah organic perkotaan. Karena teknologi untuk proses keseluruhan selain murah juga bisa kita buat dalam skala kecil, maka biaya keseluruhan produksi green hydrogen dari muara sungai ini akan bisa sangat kompetitif.
Berikutnya yang harus dibuat murah juga adalah transportasi dan penyimpanannya. Standar transportasi hydrogen butuh tekanan 700 bar atau suhu minus 235 derajat Celsius, keduanya menyebabkan logistik hydrogen menjadi sangat mahal. Maka solusi teknologi yang kami usung adalah 'menyimpan' hydrogen dalam bentuk DME (Dimethyl Ether).
Untuk logistik DME hanya butuh tekanan sekitar 5 bar atau suhu minus 25 derajat Celsius, mana saja yang kita pilih pasti jauh lebih murah dari prasyarat logistic hydrogen murni tersebut di atas. Lebih dari itu, 1 m3 hydrogen dengan tekanan 700 bar hanya membawa 42 kg H2, sedangkan 1 m3 DME mampu men-deliver 190 kg Hydrogen, separuh yang dibawa oleh formula DME itu sendiri dan separuhnya dari (uap) air yang digunakan untuk DME-Steam Reforming (DME-SR) di lokasi pengguna.
Setiap molekul DME hanya membawa 3 molekul H2, namun waktu di reformed akan mendapatkan tambahan 3 molkel H2 lagi dari steam yang digunakan untuk reforming, reaksi kimianya dapat dilihat pada grafik di bawah. Lebih dari itu DME-SR juga mengluarkan CO2. Meskipun CO2 ini adalah carbon-neutral karena berasal dari biomassa, kita juga bisa menangkap lagi CO2 dan di-liquid-kan, kemudian dibawa balik oleh kapal pengangkut DME kembali ke tempat asal produksi DME, toh kapal memang harus balik untuk mengambil DME lagi.
Di muara sungai, CO2 yang balik dari perjalanan ini kita gunakan lagi untuk memproduksi DME sesuai reaksi kimia yang ada di gambar kiri. Dengan demikian ketika cyclus DME/CO2 ini sudah berjalan, kebutuhan biomassa di sentra produksi DME akan berkurang, semakin murah dan bersih proses ini karena sampai CO2 yang sudah carbon neutral-pun tetap kita circularkan! Kami siap share teknologi ini lebih detil bagi yang membutuhkannya.
Pos Lainnya
Production and Road Test for Green Diesel D100
Sep 12, 2023
Food, Energy, Water and Environment Nexus
Sep 12, 2023
Koreksi Error Peradaban : Retro Energy Storage
Sep 12, 2023
Hidrogen Regeneratif dari Teori Abad Terakhir
Sep 12, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar