Waste to Fuels Nomenclature
Advanced Renewable
Fri , 09 Dec 2022 21:29 WIB
Ilmu pertama yang diajarkan oleh Allah langsung ke Adam ketika masih di Surga adalah nomenclature, yaitu tentang nama-nama segala sesuatu. Karena dengan mengenal nama-nama inilah kita bisa mengidentifikasi segala sesuatu dan juga memanfaatkannya sesuai kegunaan masing-masing.
Demikian pula ketika kita mau menggunakan bahan yang murah yaitu sampah atau limbah menjadi sesuatu yang lebih berharga , dalam hal ini kahan bakar. Kita kudu mengenal nama masing-masing proses dan produk yang dihasilkannya, dengan demikian kita akan bisa memilih proses dan produk yang paling memenuhi kebutuhan kita.
Dalam kondisi apa adanya, sampah juga sudah bisa dijadikan bahan bakar langsung - khusunya biomassa dan limbah padat pada umumnya, dengan dibakar saja - dia sudah berfungsi sebagai bahan bakar, hanya pemanfaatannya terbatas.
Maka kita bisa proses sampah dan limbah tersebut menjadi perbagai produk bahan bakar yang lebih luas dan fleksible dalam pemanfaatannya. Setidaknya ada tiga rute yang kita bisa tempuh untuk merubah sampah dan limbah tersebut menjadi bahan bakar tingkat tinggi. Pilihannya tergantung pada jenis limbah dan sampah yang akan diolah, produk yang dikehendaki dan juga biaya investasi/produksi yang rela kita keluarkan.
Yang paling sederhana adalah proses fast pyrolysis (FP), hasilnya adalah Bio-Oil yang sudah bisa digunakan langsung untuk bahan bakar boiler dan tungku yang khusus dibuat untuk Bio-Oil ini. Bisa juga diupgrade lebih lanjut dengan catalytic cracking (CC) untuk membuat bahan bakar yang seperti bensin ataupun seperti diesel.
Kalau kita bersedia investasi lebih besar, maka bisa melalui jalur gasifikasi (Gs) yang hasil pertamanya adalah Synthetic Gas (Syngas), ini sudah bisa pula digunakan langsung untuk mesin-mesin yang berbahan bakar gas. Atau diupgrade lebih lanjut melalui Fischer-Tropsch synthesis menjadi Fischer-Tropsch Oil (FT Oil), FT-Oil ini adalah seperti Crude Oil dari fossil tetapi jauh lebih bersih karena tidak ada SOx dan NOx-nya, dan dia juga renewable. Maka ketika FT Oil diproses lebih lanjut melalui CC, hasilnya adalah drop-in biofuels, yang berkarakter sama dengan petroleum fuels tetapi lebih bersih dan sustainable.
Kalau bahan limbah kita adaah limbah cair, maka rutenya melalui Bio-Digester untuk menjadi Biogas, ini sudah bisa juga digunakan untuk pembakaran langsung atau dikompress menjadi CNG dan bisa untuk bahan bakar pengganti pada mesin diesel yang dimodifikasi. Atau bisa pula diupgrade melalui catalytic reforming (CR) menjadi Syngas. Setelah menjadi Syngas, proses selanjutnya mirip di opsi kedua yaitu seperti perlakuan terhadap Syngas dari hasil gasifikasi biomassa atau limbah padat.
Pos Lainnya
Appearance of Green Hydrogen Delivered by Charcoal
Dec 09, 2022
CO2? Just Can It!
Dec 09, 2022
Inspirasi Dari Negeri Gurun Nan Kaya
Dec 09, 2022
Bio-Gasoline 3.0
Dec 09, 2022
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar