Tiga Masalah Satu Solusi : Waste and Emission to LPG
Advanced Renewable
Tue , 14 May 2024 12:07 WIB
Ada tiga masalah yang sangat umum di hampir seluruh dunia, lebih-lebih di negara berkembang yang tidak memiliki sumber energinya sendiri secara cukup. Tiga masalah ini adalah sampah kota yang belum teratasi, emisi yang belum terkendali dan ketergantungan impor energi yang harus disubsidi, khususnya LPG yang dibutuhkan untuk seluruh lapisan masyarakat miskin maupun kaya, di desa maupun di kota, di seluruh penjuru negeri.
Tiga masalah tersebut hingga kini masih menghantui karena belum adanya solusi yang terintegrasi. Maka inilah solusi yang digagas oleh team R&D dari Advanced Renewable Organization (ARO) untuk seluruh penghuni bumi. Yaitu menjadikan seluruh sampah dan emisi sebagai bahan baku energi khususnya LPG - tetapi LPG yang ini singkatan dari Liquid Propane Gas, karena LPG yang ini bukan dari petroleum.
Solusi-solusi semacam ini biasanya hanya berhenti pada kajian, disertasi/thesis dan akhirnya masuk laci. Kami harapkan solusi yang satu ini berbeda, kami jabarkan prosesnya menjadi terperinci - agar bisa dikritisi dan disempurnakan para ahli, dan akhinya bermanfaat untuk bebersih seluruh bumi, dari sampah dan emisi serta menjadi solusi pemenuhan energi yang tidak harus lagi diimpor dari luar negeri.
Secara ringkas dari diagram proses dan sektsa di bawah, kita akan tahu bahwa memproses sampah dan emisi menjadi energi khususnya LPG itu tidaklah sesulit yang dibayangkan orang. Dengan sedikit pekerjaan R&D dan beberapa kali iterasi membuat reaktor LPG mini seperti pada sketsa ini, negeri ini sudah akan bisa sangat menguruangi tumpukan sampahnya, menurunkan emisi CO-nya dan sekaligus menapaki jalan untuk bisa mandiri energi.
Reaktor pada sketsa ini kami rancang cukup untuk mengolah sampah sekitar 24 ton per hari plus 24 ton CO2 per hari bila dibutuhkan sebagai opsi, dan hasilnya sekitar 5-7.5 ton LPG per hari. Tidak perlu dibuat kilang yang besar dengan kapasitas ribuan ton per hari, karena justru tidak akan efisien, mengangkut sampahnya ke area yang terpusat yang akan butuh banyak biaya dan menimbulkan banyak problem sosial.
Bila sampah harus diproses di tempat lain (ex-situ) bukan di tempat asalnya (in-situ) seperti misalnya didekatkan dengan sumber emisi CO2, maka sampah perlu dikarbonisasi menjadi arang agar mudah disimpan dan ditransportasikan serta tidak menimbulkan masalah social.
Pertayaan yang sering muncul terkait project ini adalah berapa besar nilai investasinya, apakah ini project yang ekonomis untuk dilakukan dlsb. Jawaban sederhananya adalah nilai investasi project ini kurang lebih setara dengan nilai produk LPG yang dihasilkannya dalam 1 tahun. Tergantung seberapa efisien operator mengelola biaya-biaya lainnya, tetapi estimasi kami proyek ini bisa balik modal dalam waktu kurang dari 3 tahun!
Other Post
Fuels From Our Yesterday's Trash!
May 14, 2024
Energi Untuk Negeri Bahari
May 14, 2024
3D Solution for Energy Trilemma
May 14, 2024
On-Demand Gas Technologies
May 14, 2024
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments