Technology for Carbon-Free Energy
Advanced Renewable
Thu , 02 Nov 2023 17:44 WIB
Tidak bisa dipungkiri bahwasanya yang paling merusak atmosfir bumi saat ini adalah emisi CO2 yang tidak terkendali, utamanya adalah berasal dari pembakaran energi fosil baik berupa minyak, gas dan lebih-lebih batubara. Tetapi ini semuanya sangat mungkin diperbaiki bila ada commitment yang kuat dari seluruh stakeholders planet bumi ini.
Dari sisi teknologi, sesungguhnya sudah sangat memungkinkan saat ini untuk menggunakan energi yang bebas carbon. Bahkan untuk melahirkan teknologi semacam ini, tidak harus perusahaan raksasa dunia yang mengembangkannya. Yang melahirkan rangkian teknologi Carbon-Free Energy di bawah misalnya, hanyalah sebuah sanggar yang mengolah sampah menjjadi energi, yaitu sanggar WastoE (Waste To Energy).
Dan bukan teknologi ecek-ecek yang dilahirkannya, sebagian karya sanggar ini bahkan menang dalam Climate Impact Innovation Challenge (CIIC) tingkat ASEAN awal bulan ini. Bagaimana cara kerja teknologi Carbon-Free Energy ini?
Intinya adalah menggunakan carbon dari biomassa atau dari sumber tangkapan carbon lainnya - sebagai energy carrier saja, yang dibakar hanya hydrogen. Karena yang dibakar hanya hydrogen maka limbah pembakarannya hanyalah berupa air. CO2-nya kemana? seperti 'kendaraan' saja, CO2-nya hanya dimanafaatkan untuk 'mengangkut' hydrogen. Setelah muatan hydrogen diambil, ya 'alat angkut-nya' balik ke base untuk mengambil muatan baru.
Base-nya sendiri adalah sebuah pabrik yang memproduksi DME (CH3OCH3), di tempat pengguna energy 'muatan' hydrogen dari DME ini dibongkar dan digunakan sebagai bahan bakar. Proses pembongkaran ini disebut DME Steam Reforming (DME-SR). Agar CO2 tidak lari kemana-mana di tempat DME-SR tersebut, CO2 ditangkap dengan teknologi yang kami sebut FLUE-TRAP.
FLUE-TRAP ini bisa menangkap CO2 dari mana saja asal ada cerbong-nya, demo sederhananya dapat dilihat di video kami di sini : https://lnkd.in/ge48-6Ec
CO2 yang ditangkap ini dibawa ke DME Production untuk membawa lagi muatan hydrogen. CO2 (bisa pula CO) plus H2 itulah yang melalui reaksi kimia di bawah menjadi DME. Tetapi dari mana H2-nya berasal? H2 yang murah bisa dihasilkan melalui gasifikasi biomassa, atau bisa juga dari pemanfaatan limbah panas dari proses gasifikasi yang dijadikan listrik menggunakan microturbine, kemudian listriknya untuk elektrolisa air menjadi hydrogen dan oxygen.
Ilmu dan teknologinya insyaAllah sudah kita kuasai, yang belum adalah sulthon atau kekuatan yang diperlukan untuk make it happen. Maka bila Anda atau jaringan di sekitar Anda ada yang memiliki sulthon ini, dan tertarik untuk bebersih bumi, insyaallah ini bisa menjadi amal shaleh yang sangat dibutuhkan bumi saat ini.
Other Post
Tekno-Ekonomi Bahan Bakar Air
Nov 02, 2023
Green Circular Economy
Nov 02, 2023
Dua Sisi Koin CO2 yang Sama
Nov 02, 2023
Mobil Listrik Bertenaga Peuyeum
Nov 02, 2023
Bahan Bakar Regeneratif, Berapa Biayanya?
Nov 02, 2023
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments