64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Regenerative Energy Infinity Model

Advanced Renewable

Fri , 09 Feb 2024 16:51 WIB


Bahwasanya semua penduduk bumi akan terus mendapatkan rezekinya hingga akhir zaman itu pasti, itu adalah ketetapanNya "Dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya..." (QS 11:6). Tetapi ini tidak berarti rezeki itu akan datang dengan sendirinya, harus ada yang mengupayakannya.

Seperti makanan kita, harus selalu ada petani di muka bumi ini yang menanam tanaman pangan, sehingga meskipun kita tidak menanam sendiri - kita selalu bisa membeli bahan pangan yang kita butuhkan. Pun demikian sebenarnya dengan energi.

Bila energi itu adalah sesuatu yang akan habis, lantas apa energi yang tersisa untuk 10 milyar penduduk bumi yang akan hidup di abad ini? Maka sama dengan bahan pangan kita, yang harus terus ditanam bahkan juga ditingkatkan produktifitasnya, energi-pun harus 'ditanam'.

Ada dua cara 'menanam' energi ini, pertama secara harfiah - yaitu menanam apapun untuk pangan kita, limbahnya bisa untuk energi - ini yang kita sebut energi biomassa. Yang pertama ini akan semakin penting perannya di abad ini dan akan terus meningkat kontribusinya, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus melonjak seiring pertumbuhan ekonomi dan penduduk dunia.

Maka dibutuhkan pula cara 'menanam' energi yang kedua, yang tumbuh dan berbuah secara instant, ini mengikuti hukum kekekalan energi yang berbunyi :" dalam system terisolasi, energi tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan, dia hanya berubah bentuk dari satu bentuk energi ke bentuk lainnya".

Maka perubahan bentuk energi inilah yang menjadi dasar lahirnya konsep Regeneratve Energy yang kami usung. Intinya adalah bila kita bisa mastering perubahan bentuk energi dari satu ke yang lainnya, maka kita akan selalu bisa 'menanam' energi baru. Sketsa infinity model di bawah meng-ilustrasikan hal ini secara sederhana.

Ketika bahan bakar hydrocarbon yang kita gunakan sekarang dibakar misalnya, selain menghasilkan tenaga dan limbah panas, dia pasti mengeluarkan emisi CO2. CO2 inilah yang kita tangkap dan 'tanam' menjadi energi baru dalam bentuk yang paling dasar yaitu CO, reaksinya menggunakan Boudouard reaction dalam reaktor yang kita sebut OCCYRE (Onboard Carbon Cycles for Regenerative Energy).

CO ini bisa dipakai langsung sebagai energi (10 MJ/kg), atau digunakan untuk memproduksi oxygenates - bahan bakar yang mengandung oksigen. Oxygenates ini juga bisa langsung digunakan sebagai bahan bakar (20-28 MJ/kg), atau untuk men-delivery hydrogen melalui reforming. Hasilnya adalah hydrogen yang mengandung energi tinggi (120 Mj/kg) dan bersih pula.

Namun proses reforming untuk menghasilkan hydrogen dari oxygenates juga memberi limbah emisi CO2 lagi, dan inipun bisa ditangkap dan di'tanam' kembali untuk menjadi CO. Dari CO inipula bisa dihasilkan kembali bahan bakar hydrocarbon seperi bensin, diesel dlsb., melalui Fischer-Tropsch Synthesis (FTS). Begitu seterusnya proses ini berulang, tidak ada matinya hingga akhir zaman!

Tags:
Energy Hydrogen hydrocarbon

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar