64x64

Muhaimin Iqbal
Author

On-Demand BioSyngas & Green Hydrogen Dari Sampah Kota

Advanced Renewable

Mon , 03 Apr 2023 21:20 WIB


Para ilmuwan dan peneliti, apalagi para pengambil keputusan itu sering kalah cepat berfikir dari para penulis fiksi ilmiah. Zemeckis dan Bob Gale yang karyanya menjadi rangkaian film Back to Future misalnya, tahun 1985 mereka sudah membayangkan bahwa suatu saat nanti mobil mereka hanya perlu bahan bakar sampah.

Baru kini 38 tahun kamudian para peneliti Ecogas kami bisa menjabarkannya dengan sangat detil, dan insyaAllah sangat mungkin bisa melakukannya bila ada dukungan resources yang memadai. Penjelasannya dapat dilihat di grafik di bawah. Latar belakang grafik ini adalah warna asli dari nyala api hijau Ecogas.

Komposisi sanpah kota kita rata-rata didominasi sampah organik atau kita sebut sebagai biomassa sampah perkotaan. Kalau dari 1 ton sampah, yang 430 kg sudah lahannya para pemulung dan tidak kita ganggu, maka yang tersisa yang pemulung-pun tidak mau masih ada 570 kg biomassa.

Dengan system on-demand gas dari Ecogas yang videonya sudah beberapa kali saya share, dari 570 kg biomassa tersebut dapat dihasilkan sekitar 840 kg syngas. Mungkin Anda bertanya, lho kok nambah? dari mana tambahan massanya? Proses pembuatan syngas butuh O2 dari udara yang dihembuskannya, Unsur O ini berat atomnya tinggi 16, dibanding C (12) dan H (1). Jadi bila biomassa yang formulasinya CxHyOz direaksikan dengan O2, maka massa yang dihasilkan mudah melonjak.

Sampai syngas ini dia sudah dapat menjadi bahan bakar mobil-mobil internal combustion engine, dan sudah digunakan di sejumlah besar mobil-mobil pribadi dan angkutan umum di era Perang Dunia II. Tetapi mungkin bukan ini yang dibayangkan oleh penulis Back to the Future tersebut di atas.

Kemungkinan besar adalah mobil listrik tetapi yang listriknya dihasilkan di dalam mobil itu sendiri dengan fuel cells. Salah satu bahan bakar fuel cells yang sangat efektif adalah dari hydrogen murni. Tetapi bahkan sampai jaman super modern ini - membawa-bawa hydrogen murni tidak mudah, butuh tangki yang sangt berat yang mampu menahan tekanan sampai 700 bar setidaknya.

Nah disinilah imaginasi para penulis tersebut di atas perlu diacungin jempol. Hydrogennya tidak perlu dibawa-bawa dalam bentuk hydrohgen murni, cukup berupa sampah tersebut di atas. Di system Ecogas kita sempunakan sedikit, sampah dibuat pellet supaya padat - kemudian digasifikasi dengan system Ecogas, setelah menjadi syngas - hydrogennya dipisahkan menggunakan membrane, maka jadilah hydrogen on-demand yang hanya diproduksi saat mau digunakan.

Dengan konsep ini, 1 ton sampah berpeluang menghasilkan 151 kg green hydrogen, yang kandungan energinya sekitar 18 GJ aatau setara 481 liter bensin. Dari sini kita bisa melihat, bahwa tambang energi masa depan itu bisa jadi sudah ada di depan mata kita yaitu sampah kota, hanya butuh walikota dan gubernur yang juga sekelas penulis Back to the Future untuk bisa melihat peluang ini!

Tags:
Biomass LPG

Please register first!

For post a new comment. You need to login first. Login

Comments

No comments