Nilai Tambah Sampah dan Limbah
Advanced Renewable
Fri , 19 May 2023 21:37 WIB
Berapa nilai 1 ton sampah atau limbah? tergantung jenisnya. sampah perkotaan umumnya bernilai negatif, Anda dibayar untuk mau membuangnya - kisarannya Rp 500,000/ton. Limbah pertanian yang ada nilainya, bisa sampai Rp 500,000 per ton. Jadi nilai sampah atau limbah dalam kisaran minus Rp 500,000,- hingga plus Rp 500,000 per ton-nya.
Bagaimana kita bisa meningkatkan nilai sampah atau limbah ini?, di era transisi energi, sampah dan limbah pertanian bisa menjadi tambang emas barau. Dia adalah feedstocks untuk bahan bakar canggih yang di Uni Eropa disebut Advanced Biofuels. Bahkan bisa menjadi bahan bakar carbon-free yaitu hydrogen dan ammonia. Dua bahan bakar terakhir inilah yang bisa mendongkrak sampah atau imbah menjadi produk bernilai tinggi.
Hydrogen bernilai tinggi karena harganya yang memang tinggi, di kisaran US$ 3,000 per ton-nya saat ini di luar ongkos angkut, tetapi 1 ton sampah hanya menghasilkan sekitar 0,1 ton hydrogen. Ammonia lebih murah meskipun harganya terus berfluktuasi, saat ini kisarannya US$ 500/ton, tetapi dari satu ton sampah bisa menghasilkan 0,568 ton ammonia.
Meskipun hasil akhirnya tetap lebih rendah dari hydrogen, ammonia memiliki keunggulan dalam biaya transport dan storage. Selain density-nya yang lebih besar dari hydrogen, juga tidak membutuhkan tangki bertekanan setinggi hydrogen. Walhasil dua carbon-free fuels hydrogen dan ammonia ini keduanya bisa menjadi produk akhir sampah dan limah yang sangat menarik.
Apa yang dibutuhkan untuk mengolah sampah atau limbah menjadi hydrogen dan ammonia tersebut? Yang kami rancang adalah Micro Gas Plant (MGP) seperti pada grafik di bawah. Kita buat skala micro karena sifat sampah dan limbah yang menyebar, bahan bakunya akan menjadi mahal manakala harus diproses terpusat.
MGP ini bisa ditaruh di tempat-tempat pembuangan sampah sementara - sehingga tidak perlu tempat pembuangan sampah akhir. Bila bahan baku yang digunakan adalah dari limbah pertanian, perebunan tau kehutanan, limbah bisa diproses dahulu di lokasi produksinya menjadi pellet - kemudian pelet ini yang dikirim ke lokasi MGP. MGP-nya sendiri bisa diletakkan di tempat hydrogen atau ammonia itu digunakan, inilah yang kami sebut gas on-demand.
Kalau Uni Eropa saja yang negeri-negerinya rata-rata sudah bersih masih mengincar sampah dan limah untuk feedstocks Advanced Biofuels-nya, mengapa kita masih biarkan kota-kota kita kotor dengan sampah yang menumpuk, limbah pertanian yang masih jadi beban bagi petani? Padahal dia adalah feedstocks potensial yang bisa menjadi bahan bakar yang sangat berharga bagi dunia?
Bukan hanya harganya yang bagus, tetapi juga dampak lingkungannya. Hydrogen dan ammonia bersifat carbon-free karena memang unsurnya tidak mengandung carbon, keduanya bisa menjadi carbon sink fuels bahan bakar yang mengurangi carbon di udara - bila proses produksinya melibatkan CCS (Carbon Capture and Storage) atau CCU (Carbon Capture and Utilization) seperti yang kita gunakan ini.
Pos Lainnya
Micro Refinery Untuk Mandiri Energi
May 19, 2023
Penampakan Carbon Negative Building Material
May 19, 2023
Nilai Tambah Dari Limbah Gabah
May 19, 2023
Waste to Fuels Nomenclature
May 19, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar