Kopling Antara Pertanian dan Industri Energi Terbarukan
Advanced Renewable
Mon , 12 Dec 2022 20:41 WIB
Di kendaraan bermotor ada komponen yang bernama kopling, fungsinya untuk menghubungkan mesin penggerak dengan transmisi pemutar roda. Dengan kopling inilah putaran mesin bisa diharmoniskan dengan putaran roda.
Barangkali 'kopling' inilah yang dibutuhkan di industri energi terbarukan dengan pertanian dalam arti luas, termasuk perkebunan, kehutanan perikanan dan peternakan. Industri energi terbarukan membutuhkan feedstock yang sangat banyak. Tetapi feedstock ini harus relatif homogen, harus feasible untuk dikumpulkan dari seluruh negeri atau bahkan dunia, dan harus berkelanjutan supply-nya,
Di sisi lain di pertanian meskipun tersedia limbah yang sangat banyak, namun bentuknya dan kadar energinya masih sangat beragam, rata-rata kandungan energinya juga kecil dan boros tempat karena masa jenisnya rendah. Produksinya juga bersifat musiman, tidak bisa langsung diandalkan sebagai bahan baku industri bila dia hanya satu jenis saja.
Maka dari sinilah dibutuhkan semacam 'kopling' yang ada di kendaraan tersebut di atas, butuh komponen penghubung antara kebutuhan di industri energi terbarukan, dengan bahan baku melimpah di dunia pertanian. Yang paling pas untuk bertindak sebagai komponen penghubung inilah yang kita sebut bio-oil, yang sudah ada standarnya di di dunia yaitu ASTM D7544.
Bio-oil bisa diproses dengan mudah dari segala jenis biomassa limbah pertanian. Asalnya biomassa apapun, bio-oil relatif homogen - maka bisa distandarisasi, Di ASTM D7544 misalnya, standar kandungan energi bio-oil bisa dipatok minimal 15 MJ/kg, kadar air maksimal 30% dst.
Dengan feedstock yang sudah standar inilah industri energi terbarukan dengan mudah akan bisa memproses bio-oil ini menadi berbagai bentuk energi yang dibutuhkan, bisa untuk penghasil panas - dengan dibakar langsung atau digasifikasi kemudian dibakar gasnya, bisa untuk pembangkit listrik, dan bahkan bisa untuk menghasilkan bahan bakar kwalitas tinggi yang dibutuhkan untuk mesin-mesin transportasi modern.
Untuk yang terakhir ini bisa dilakukan melalui dua pendekatan, pertama dengan cara yang sederhana dengan menggunakan Fluidized Catalytic Cracking (FCC), bo-oil sudah akan bisa diubah menjadi bio-gasoline dan fuel oil. Yang kedua kalau mau lebih fleksibel dan lebih tinggi kwalitas hasilnya, menggunakan tiga tahapan proses, yaitu gasifikasi, Fischer-Tropsch Synthesis dan FCC. Hasinya adalah Advanced Biofuels dalam berbagai bentuknya, bisa green diesel, bio-jet (SAF), bio-gasoline dan bahkan juga bio-LPG.
Kami sudah bisa menerima magang bagi yang ingin belajar memproduksi 'kopling' bio-oil tersebut. Yang kami butuhkan berikutnya adalah industri energi terbarukan yang akan mengolah bio-oil tersebut menjadi berbagai benuk energi terbarukan khususnya Advance Biofuels. Dengan bio-oil ini Industri energi terbarukan akan mendapatkan feedstock-nya yang sustainable, dan roda ekonomi pertanian akan berputar dengan kencang.
Pos Lainnya
CO2? Kalengkan Saja!
Dec 12, 2022
AirBeVe - Beyond Vehicle
Dec 12, 2022
Advanced Biofuels and Renewable Electricity
Dec 12, 2022
Advanced Renewable Feedstocks Nan Melimpah
Dec 12, 2022
Carbon-Sheep Cycles
Dec 12, 2022
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar