Keluarga Bahan Bakar Regeneratif
Advanced Renewable
Tue , 12 Mar 2024 17:09 WIB
SDG no 7, Affordable Clean Energy yang disepakati dunia untuk dicapai pada tahun SDGs 2030 itu seharusnya sangat mungkin bisa benar-benar dicapai, bila seluruh tapak jalan yang memungkinkan untuk itu benar-benar dilakukan. Diantara tapak jalan yang bisa dilalui ini, kami dari Advanced Renewable Organization (ARO) mengusung tapak jalan Regenerative Energy (RE).
Dalam hal bahan bakar - Regenerative Fuels (RFs) yag merupakan bagian dari RE, seluruh jenis bahan bakar yang kita butuhkan saat ini bisa diproduksi melalui jalur RE ini. Tiga bahan baku utamanya untuk ini yang pasti ada di seluruh dunia - sehingga SDGs no 7 juga merata di seluruh dunia, adalah emisi CO2, carbon dari biomassa dan air. Diagram dibawah adalah jalan tapak untuk masing-masing bahan bakar yang kita butuhkan, bila diproduksi dari tiga bahan baku tersebut.
Emisi CO2 bisa direaksikan langsung dengan arang dalam reaktor OCCYRE, hasilnya adalah syngas yang kaya akan CO, bila ada sedikit H2 dalam kandungan syngas yang pertama ini - itu berasal dari H2 bawaan arang - yang rata-rata arang memang masih mengandung H2. Syngas yang kaya akan CO ini bisa diupgrade untuk menjadi kaya akan H2 menggunakan reaktor XH2.
Reaktor XH2 juga bisa diberi inputan berupa arang atau bioamssa dengan air, hasinya langsung H2-Rich Syngas. H2-Rich syngas ini bisa diatur rasio H2/CO-nya dan bahkan bisa dipisahkan antara H2 dan CO dengan reaktor Membrane atau XH2M. Rata-rata butuh rasio H2/CO >2 dalam satuan molekul, untuk bisa diproses menjadi bahan bakar berikutnya secara efektif.
Di kelompok bahan bakar oxygenates, DME (Dimethyl Ether) dan methanol bisa diproduksi langsung dari syngas yang sudah diupgrade kandungan H2-nya ini. DME bisa juga diproduksi dari methanol yang didehidrasi. Sedangkan ethanol bisa diproduksi melalui dua kali proses DME, yaitu melalui karbonilasi untuk merubah DME menjadi Methyl Acetate (MA), dan kemudian hidrogenolisis untuk merubah MA menjadi ethanol dengan hasil samping methanol.
Bahan bakar lain dari kelompok hydrocarbon seperti bensin, diesel, jet-fuel dan LPG, bisa diproduksi juga dari syngas yang sudah diperkaya H2-nya tersebut. Proses utamanya adalah Fischer-Tropsch Synthesis, dan hasilnya adalah synthetic crude atau syncrude. Syncrude ini mirip sekali dengan crude oil dari minyak bumi - hanya asal usulnya saja yang berbeda.
Syncrude melalui proses cracking dan destilasi akan bisa menghasilkan seluruh jenis bahan bakar hydrocarbon yang kita butuhkan tersebut di atas. Seluruh proses yang ada di diagram di atas secara terpisah bagian per bagian - telah proven karena sudah dilakukan di industri sejak tiga abad terakhir.
Yang kita butuhkan sekarang hanyalah menggunakan semua teknologi yang sudah matang tersebut untuk menyelesaikan masalah kekinian, yaitu emisi carbon khususnya dan keterjangkauan energi bersih bagi seluruh pnduduk bumi ini, atau SDGs no7 yang saya sebut di awal tulisan ini di atas.
Pos Lainnya
Riding the Wind
Mar 12, 2024
Pemadatan Energi
Mar 12, 2024
Visi Gajah Mada 2.0
Mar 12, 2024
Green Electricity With Micro Gas Turbine
Mar 12, 2024
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar