64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Energi Tersimpan Dari Tempat Yang Tidak Terduga dan Jumlah Yang Tidak Terhitung

Advanced Renewable

Thu , 09 Nov 2023 16:19 WIB


Energi untuk seluruh kehidupan itu telah disediakan olehNya secara cukup di alam ini hingga akhir zaman (QS 11:6), hanya saja bentuknya bisa berbeda dengan yang kita butuhkan, dan munculnya-pun terkadang di saat dan tempat yang berbeda dengan saat dan tempat kita membutuhkannya.

Tetapi manusia diberi kecerdasan akal dan nafsu (kehendak), dan manusia ini pula yang diberi amanah untuk memakmurkan bumi (QS 11:61) - dan dilarang mengganggu keseimbangannya (QS 55 :8). Maka mencukupi kebutuhan dan menjaga keseimbanagn alam itu seperti dua sisi mata uang. Kecukupan kebutuhan kita akan terganggu manakala kita mengganggu keseimbangan alam, sebaliknya - kebutuhan kita semua akan terpenuhi manakala kita menegakkan keseimbangan alam dengan keadilan (QS 55:9).

Bagaimana konkritnya? Saya ambilkan contoh kasus dari kebutuhan energi. Banyak negara yang kaya raya karena energinya melimpah, dan sebaliknya - negara-negara menjadi miskin karena harus membeli energi dari negeri si kaya. Dalam formula ekonomi, nilai impor selalu menjadi pengurang GDP, semakin banyak kita impor energi semakin miskinlah kita.

Maka fungsi sebagai pemakmur bumi itu antara lain bisa ditempuh dengan pemenuhan kebutuhan energi kita sendiri - karena kebutuhan terbesar kedua setelah pagan ya energi ini. Kita kudu bisa mengolah an memproduksi energi dari tempat yang tidak disangka-sangka (QS 65:3), dengan jumlah yang tidak terhitung (QS 3:27).

Cara untuk berburu energi ini-pun dibimbingNya kita dengan sangat detail, intinya kita kudu menguasai inti persoalan, terus mengingatNya, hingga sampai menemukan makna atau manfaat dari setiap benda dan peristiwa (QS 3:190-191). Sketsa di bawah hanyalah sekedar ilustrasi bagaimana kita memaknai setiap benda dan peristiwa itu menjadi solusi energi tersimpan (stored energy), yaitu energi yang bisa digunakan dimana saja, kapan saja dan mudah diubah kedalam bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.

Mulai dari emisi udara dalam bentuk asap yang mengepung kota-kota kita, menjadi musibah karena kita belum memahami maknanya, padahal dari gas buang yang unsur utamanya CO2 ini - dengan mudah dirubah menjadi energi berupa CO, dengan nilai kalor sekitar 10MJ/kg. Dari tumpukan sampah yang menggunung, begitu kita arangkan dia menjadi energi tersimpan sebesar 30 MJ/kg arang.

Dengan mengolah limbah panas kita menjadi listrik kemudia menggunakannya untuk elektrolisa air tawar yang semula kita buang ke laut, akan menghasilkan hydrogen yang nilai kalorinya 120 MJ/kg. Kalau kita gabungkan ketiganya akan menjadi building blocks dari segala bentuk energi yang kita butuhkan. Maka nikmat Tuhan mana yang masih kita akan dustakan?

Tags:
Energy Carbon Electricity

Please register first!

For post a new comment. You need to login first. Login

Comments

No comments

Categories

  • Renewable Energy