Dedieselization And Decarbonization At Once
Advanced Renewable
Tue , 09 Jan 2024 16:51 WIB
Menyediakan energi bagi negeri bahari dengan 17,500 lebih pulau ini pastinya tidak mudah. Begitu banyak pulau dan daerah terpencil yang kebutuhan listriknya sejauh ini hanya bisa dilayani dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Masalahnya adalah diesel ini tidaklah murah, listrik dari PLTD adalah listrik yang paling mahal dari sisi bahan bakar.
Sumber energi terbarukan penggantinya seperti biodiesel dari minyak nabati - tidak lebih murah dari diesel dari minyak bumi. Green Diesel atau Fischer-Tropsch Diesel sebenarnya bisa diproduksi dari biomassa yang selalu ada di negeri tropis ini. Tetapi ini memerlukan rangkaian proses yang cukup panjang juga, walhasil keekonomisannya masih perlu dikaji. Demikian pula berbagai alternatif energi lainnya seperti matahari, angin dlsb.
Dari segala macam persoalan tersebut di atas, solusi yang saya tawarkan ini bisa menjadi alternatif yang paling memungkinkan untuk program yang disebut dedieselisasi ini. Solusi ini menggunakan Onboard Carbon Cycles for Energy Regeneration (OCCYER) yang sudah saya share dalam beberapa unggahan sebelumnya.
Inti dari OCCYER ini adalah menangkap emisi CO2 dari sumbernya langsung, kemudian merubah sebagiannya secara langsung pula menjadi energi baru berupa CO (10.5MJ/kg) dan sebagian lainnya sebagai cadangan energi dalam bentuk adsorbate - CO2 yang melekat pada carbon adsorbent. Adsorbent dan adsorbate-nya yang berupa padatan ini bisa menjadi 'penyimpan' CO2, sekaligus stok energi yang bisa kapan saja digunakan sebagai bahan bakar di OCCYER reactor.
Solusi OCCYER ini terdiri dari 3 komponen, OCCYER reactor yang berfungsi menangkap sebagian CO2 sekaligus sebagai mesin produski energi baru berupa CO dan H2 atau yang disebut syngas. CO-nya berasal dari reaksi CO2 dengan carbon dalam reaksi yang disebut Boudouart reacion, sedangkan H2-nya berasal dari bawaan arang yang digunakan untuk reactant CO2. Standar arang memilki kandungan H2 sekitar 5% dari berat arang.
Kedua adalah FlueTrap untuk menangkap CO2 yang tidak langsung digunakan, untuk ini dibutuhkan adsorbent yang juga dibuat dari arang. Keiga adalah consumables-nya yaitu arang yang diaktifasi dan difungsionalisasi secara khusus, agar bisa menjadi reactant yang efektif pada sushu tinggi (di OCCYRE reactor) dan menjadi adsorbent pada suhu dan tekanan normal di FlueTrap.
Kelebihan solusi OCCYRE ini adalah bahan bakunya berupa arang yang selalu bisa diproduksi dimanapun PLTD itu berada. Bahan bakar diesel di PLTD dapat digantikan hingga 97%-nya dengan syngas dari OCCYRE ini, namun dalam skenario pada sketsa di bawah hanya kita gantikan 80% saja. Inipun sudah akan bisa menjadi solusi listrik yang murah dan reliable bagi seluruh penjuru negeri.
Lebih dari itu, impact dari penghematan diesel yang luar biasa besar ini adalah emisi CO2 yang akan menjadi nol, karena seluruh emisi CO2 ditangkap dan digunakan kembali sebagai energi atau cadangan energi.
Other Post
Nilai Tambah Sampah dan Limbah
Jan 09, 2024
Resiko dan Peluang Sampah Segede Gajah
Jan 09, 2024
H2 Power : Lebih Murah dan Lebih Bersih
Jan 09, 2024
Bidollars Islands
Jan 09, 2024
Sense of Energy Crisis
Jan 09, 2024
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments