Decoupling Economic Growth and Carbon Emissions
Advanced Renewable
Fri , 02 Feb 2024 21:01 WIB
Pertumbuhan ekonomi yang dikejar negara-neagar di dunia hingga kini masih identik dengan pertumbuhan kebutuhan energi. Sayangnya hingga saat ini, pertumbuhan kebutuhan energi ini juga identik dengan meningkatnya konsentrasi CO2 di atmosfir bumi.
Seluruh efforts efisiensi dilakukan, mengganti dengan energi baru, bahkan sebagian juga mengganti dengan tenaga nuklir - semuanya baik sebagai efforts menurunkan emisi, namun belum cukup dan masih terlalu lama. Paling cepat baru tahun 2050 sejumlah negara di dunia akan mencapai Net Zero Emissionnya, sebagian malah menawarnya menjadi 2060 dan bahkan ada yang 2070.
Pertumbuhan ekonomi yang juga butuh tambahan energi sebenarnya bisa di-decoupled - atau dipisahkan dari pertumbuhan emisi, yaitu bila semua emisi yang dikeluarkan dari pembakaran bahan bakar - dapat ditangkap dan dirubah menjadi energi kembali. Inilah yang kami sebut Regenerative Energy (RegE), bukan barang baru sebenarnya karena di kendaraan listrik maupun kereta listrik - ini juga sudah digunakan dalam bentuk regenerative electricity.
Yang baru di konsep ini adalah object yang diregenerasi saja, yaitu CO2 yang dijadikan bahan bakar kembali, bahan bakar apapun yang dibutuhkan oleh yang mengeluarkan emisi itu sendiri. Dengan konsep ini, maka menjadi best interest bagi siapapun yang mengeluarkan emisi untuk semaksimal mungkin menangkap emisinya - karena dibutuhkan sendiri untuk menurunkan kebutuhan bahan bakarnya, sedang penurunan emisi CO2 hanyalah dampak positif dari pemanfaatan CO2 oleh yang mengeluarkan emisi itu sendiri.
Karena benefitnya untuk yang mengeluarkan emisi itu sendiri, maka tanpa undang-undang-pun industri akan dengan sukarela melakukannya. CO2 yang tidak lagi menjadi beban tetapi menjadi sumber daya untuk energi baru inilah yang akan mengakselerasi penurunan emisi, dan perumbuhan ekonomipun tidak harus diikuti dengan meningkatnya cemaran emisi.
Teknologi yang kami siapkan berupa OCCYRE (Onboard Carbon Cycles for Regenerative Energy) reactor beserta berbagai teknologi penunjangnya, memang saat ini baru cocok untuk sumber emisi yang bersifat statis sepert power pant, boiler, diesel genset dlsb. Sedangkan yang bersifat mobile baru bisa digunakan di kapal laut yang butuh dekarbonisasi sekaligus juga desulfurisasi.
Untuk pesawat terbang dan mobil khususnya, sedang kami siapkan teknologinya. Inspirasinya dari kereta kuda (andong) di Jogjakarta. Kuda-kuda tersebut membawa kantong di belakangnya , agar kotorannya tidak berceceran di sepanjang jalan yang dilaluinya. Mengapa teknologi modern kendaraan bermotor - tidak 'membawa kantong' ini agar emisi CO2 tidak ditebarkan di sepanjang perjalanannya juga? CO2 memang tidak kelihatan, namun bila dibiarkan bertebaran di udara, dia tidak lebih baik dari kotoran kuda!
Ringkasan teknologinya sudah saya unggah sebelumnya antara lain di sini : https://lnkd.in/eTWdUq4V , yang tertarik untuk implementasinya sudah bisa diskusi dengan kami.
Other Post
Perjalanan Menuju Si Biru
Feb 02, 2024
Agar Kota-Kota Kita Tidak Semakin Panas
Feb 02, 2024
The Color of MSW- Fuels
Feb 02, 2024
H2ICE: Mesin Pembakaran Internal Dilahirkan Kembali
Feb 02, 2024
Visualisasi Visi : Mata Air Di Gurun
Feb 02, 2024
Categories
Renewable Energy
Please register first!
For post a new comment. You need to login first. Login
Comments
No comments