64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Waste of Waste Energy

Advanced Renewable

Fri , 09 Dec 2022 21:07 WIB


Kesenjangan energi telah menjadi salah satu penyebab tidak meratanya kemakmuran di seluruh bumi. Di Indonesia sebagai contoh, negeri 17,500 pulau - amat sangat sulit memeratakan kemakmuran antara lain karena masalah energi ini tidak teratasi secara tuntas. Ikan yang melimpah di sekitar pulau kecil tidak bisa ditangkap bila tidak ada bahan bakar, potensi alam sulit terolah bila listrik mahal dst.

Energi murah dan bersih itu sesungguhnya berada dimana-mana sumbernya, di kota ada sampah perkotaan, di desa terpencil-pun ada limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan. Mengolah limbah menjadi energi paripurna baik berupa bahan bakar maupun listrik itu juga tidak membutuhkan rocket scientist untuk membuat mesin-mesinnya. Semua teknologinya matang, tinggal membangun ketrampilan dan best practice-nya saja.

Mengolah segala jenis limbah padat maupun cair juga tidak harus mahal, tidak perlu energi yang besar, yang diperlukan hanya hembusan angin ( insyaAllah nanti sata share khusus masalah ini, tetapi inspirasinya ada di QS 18:96). Dengan hembusan angin inilah Dzulkarnain dapat melelehkan besi dan tembaga.

Suhu tinggi inilah yang kita gunakan untuk seluruh proses limbah padat maupun cair untuk menjadi bahan bakar cair maupun listrik. Di ilustrasi proses keseluruhn yang terdiri dari 6 reaktor di bawah, lima diantaranya suhu tinggi - hanya Bio-Digester Reactor yang suhu rendah. Dari 6 reaktor tersebut 4 diantaranya butuh panas dari luar (endothermic), yaitu pyrolysis, gasification, reforming dan cracking. Sedangkan dua lainnya yaitu Bio-Digester dan Fischer-Tropsch bersifat exothermic atau memproduksi panasnya sendiri.

Empat reactor yang endothermic dipenuhi kebutuhan panasnya dengan konsep autothermal - mengorbankan sedikit bahan baku yang murah yaitu limbah, untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan untuk proses. Panas yang dihasilkan dari sedikit yang dikorbankan tersebut-pun akan selalu berlebih, maka kelebihannya yang menjadi waste heat ini bisa digunakan untuk pembangkit listrik.

Berbagai teknologi pembangkitan kini memungkinkan mengkonversi waste heat dalam skala berapapun untuk menjadi listrik. Waste heat yang suhu rendah bisa dikonversi menjadi listrik antara lain melalui Thermo Electric Generator (TEG), Thermo Photo Voltaic (TPV) maupun Stirling engine. Waste heat yang suhu tinggi bisa diubah menjadi listrik melalui PLTU, Organic Rankine Cycle (ORC), dan dalam skala kecil bisa juga dengan Stirling engine.

Dari ilustrasi di bawahpula kita bisa tahu bahwa hanya dengan modal hembusan angin tersebut di atas, kita bisa memproduksi energi murah dari limbah padat mapun cair - dimanapun Anda berada. Tidak menjadi masalah manapun yang menjadi fokus Anda, memproduksi bahan bakar cair dengan bonus listrik, atau sebaliknya - memproduksi listrik dengan bonus bahan bakar cair. Inilah yang saya sebut Waste of Waste Energy - WoW Energy, limbahnya limbah-pun bisa menjadi energi! Masihkah kemelut energi akan berlanjut?

Tags:
Energy Waste

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar