64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Pemulung Limbah Panas

Advanced Renewable

Mon , 12 Dec 2022 18:30 WIB


Limbah yang sangat banyak baik di rumah tangga, komersial maupun industri adalah limbah panas. Sayangnya potensi energi yang sangat besar ini belum banyak dimanfaatkan. Di sisi lain kita begitu sulitnya mencari energi baru terbarukan untuk mengurangi emisi sekaligus membangun energy security.

Maka foto ini adalah eksperimen sederhana kami untuk mengolah limbah panas menjadi listrik. Kami golongkan limbah panas ini menjadi 4 golongan. Pertama Low Temperature (LT :60 - 100), Medium Temperature (MT : 100-250), High Temperature (HT : 250-500) dan Very High Temperature (VHT > 500) semuanya dalam derajat Celcius.

Yang di foto ini adalah jenis LT, yaitu limbah panas yang paling banyak di sekitar kita, diantaranya limbah panas dari mesin pendingin, dari dapur dan dari proses industri pada umumnya. Namun prinsip mesin yang sama yaitu Organic Rankine Cycle (ORC) Microturbine yang kami kembangkan bisa untuk menangani seluruh jenis limbah panas. Hanya saja untuk HT dan VHT, organic working fluids - yaitu fluida yang dipakai untuk system ORC-nya harus dibuat secara khusus.

Apa nilai strategisnya listrik dari limbah panas ini? Di era transisi energi, memulung limbah panas di industri khususnya, bisa berdampak sangat besar pada penurunan emisi. Karena berapapun listrik yang dihasilkan akan mengurangi konsumsi listrik dari utility company - yang mayoritasnya masif fosil.

Kedua merubah mindset bahwa listrik bisa dihasilkan dari limbah panas, akan berdampak pada efisiensi energi nasional secara sangat masif. Saya ambilkan contoh kasus yang terjadi sekarang, perusahaan pembangkit listrik di seluruh dunia mencari biomassa untuk co-firing dengan batubara - untuk menekan emisi. Karena biomassa pada umumnya hanya dibakar semata-mata untuk menghasilkan panas kemudian untuk menghasilkan listrik - efisiensi konversi energinya rata-rata rendah, di kisaran 30% dari potensi yang ada di biomassa itu.

Sekarang kalau kita balik, biomassa yang sama diarahkan untuk memproduksi bio-oil untuk syngas, lalu diupgrade lagi menjadi syncrude dan ultimate-nya menjadi synfuels - semua proses ini menghasilkan limbah panasdi kategori HT dan VHT. Listrik dari limbah panas HT dan VHT ini tidak berkurang bahkan bisa lebih, padahal dia hanya dari limbah, sedangkan produk utamanya adalah synfuels - bahan bakar bersih yang sustainable, dan tentu juga bernilai jual tinggi.

Maka perusahaan-perusahaan pembangkit listrik di dunia - dan juga produsen BBM, waktunya untuk memikirkan model bisnis barunya. Kalau tetap hanya memproduksi listrik saja atau BBM saja, mereka baru bisa sampai Net-Zero tahun 2050 atau bahkan sesudahnya. Kalau mereka memproduksi keduanya dengan bahan baku yang sama, Net-Zero akan tercapai jauh lebih cepat. Siapa yang melakukannya lebih dahulu, dia akan menjadi captain of the industry-nya di era transisi energi ini.

Tags:
Net-Zero Electricity

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar

Kategori

  • Renewable Energy