64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Jalur Akselerasi Untuk Dekarbonisasi dan Efisiensi Energi

Advanced Renewable

Tue , 12 Dec 2023 16:01 WIB


Rencana dunia untuk menurunkan emisi hingga mencapai Net-Zero Emission 2050 adalah terlalu lambat, sebagian kita tidak akan bertahan hidup hingga 2050 dan sebelum itu-pun bumi ini sudah mendidih kepanasan. Harus ada insentif untuk bisa melakukan dikarbonisasi itu secepat mungkin.

Insentif ini tidk bisa datang dari pemerintah di dunia, karena disamping tidak ada anggarannya - sebagian pemerintahan dunia yang saat ini kaya justru berkepentingan untuk mempertahankan energi yang ber-emisi tinggi, karena pendapatan mereka yang significant datang dari tambang minyak, gas dan batubara ini. Insentif itu harus datang dari para penggguna energi sendiri - bila kita dapat sangat berhemat dalam mennggunakan energi, dengan sendirinya proses dekarbonisasi yang cepat akan terjadi.

Dan saat ini teknologi untuk dapat menggunakan energi secara super efisien ini sudah siap dicoba, sambil terus disempurnakan. Teknologi ini kami sebut Onboard Carbon Cycles (OCCY). Ada tiga pilihan teknologi untuk ini, dua diantaranya sudah kami coba dan hasilnya menggembirakan, yang ketiga masih menunggu resources yang cukup - para jawara electrochemical yang masih kami cari.

Teknologi yang pertama relatif sederhana, beropersi berdasarkan Boudouard reaction, yaitu emisi CO2 kita tangkap langsung dan direaksikan dengan carbon - arang yang kami produksi dari sampah dan limbah. CO2 yang direaksikan dengan arang pada suhu tinggi di dalam ruang gasifikasi akan menghasilkan syngas.

Syngasnya bisa langsung digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik dan kebutuhan energi lainnya, atau diproses menjadi advance biofuels, baru digunakan untuk bahan bakar. Hasil pembakarannya akan keluar CO2 dan ditangkap kembali untuk disirkulasikan melalui reaksi Boudouard dari reaktor gasifikasi yang sama. Kebutuhan C untuk reaksi Boudouard ini bisa dari arang yang kita produksi baru, bisa juga carbon dari produk teknologi kedua atau ketiga berikut.

Teknologi kedua adalah apa yang kami sebut FlueTrap, yaitu emisi CO2 kita capture dengan adsorbent tertentu. Hasilnya berupa CO2 yang terikat pada adsorbent (Ad.CO2), yang bisa kita umpankan sebagai bahan bakar di teknologi pertama, dan hasil pembakaran bahan bakarnya ditangkap lagi dst. Percobaan FlueTrap ini sudah kami share videonya dan bisa disaksikan di sini : https://lnkd.in/gbK8xe7D

Teknologi ketiga membutuhkan kepakaran khusus di bidang elektrokimia, untuk proses elektrolisa CO2 menjadi C dan O2, selanjutnya C diumpankan ke Direct Carbon Fuel Cells (DCFCs) untuk menghasilkan listrik. DCFCs akan mengeluarkan emisi CO2 yag terkonsentrasi - dan ini yang kemudian dielektrolisa untuk mejadi C dan O2 kembali.

Maka teknologi manapun yang kita pilih, pengguna akan mendapatkan insentif berupa efisiensi energi yang luar biasa tinggi - sedangkan penurunan emisi hanyalah buah dari efisiensi energi ini, tidak lagi ada emisi CO2 karena CO2 digunakan sebagai energi kembali.

Tags:
Energy Emission Biomass Biofuels Net-Zero Carbon

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar