Introducing CHPF, Renewed CHP After 140 Years
Advanced Renewable
Mon , 12 Dec 2022 17:22 WIB
Konsep Combined Heat and Power (CHP) pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Edison 140 tahun lalu (1882) pada pusat pembangkit listrik pertama di Amerika Serikat. Sejak saat ini konsep yang baik untuk efisiensi energi ini terus dipakai hingga kini, nyaris tanpa perubahan yang berarti.
Namun kini jaman berubah, populasi penduduk bumi telah berlipat ganda, sumber-sumber energi yang tidak terbarukan, yang berasal dari fosil - terus menyusut dan pemanfaatannya-pun sudah begitu jelas berdampak pada pencemaran atmosfir bumi, sehingga menimbulkan efek pemanasan global dan perubahan iklim, maka konsep yang sangat baik tersebut-pun perlu penyesuaian.
Hasilnya adalah apa yang kami perkenalkan sebagai Combined Heat, Power and Fuels (CHPF). Perbaikannya ada pada penggunaan bahan baku dan tambahan produk akhir. CHPF menggunakan 100% bahan renewable baik berupa limbah pertanian maupun limbah padat perkotaan. Sedangkan pada sisi produk, selain tetap mengkombinasikan panas dan tenaga (litrik maupun mekanik), system ini juga memproduksi berbagai jenis renewable fuels yang amat sangat dibutuhkan di jaman ini.
Mesin untuk CHPF ini kami sebut MicroCES (Micro Combined Energy System), jantungnya ada pada Fast Pyrolysis (FP) untuk konversi biomassa menjadi bio-oil, dan Fluidized Catalytic Cracking (FCC) untuk meng-upgrade bio-oil menjadi bio-fuels yang dikehendaki.
Karena kedua proses tersebut melibatkan suhu tinggi yang biasanya membutuhkan energi besar dari luar, kami perbaiki dengan mengorbankan sebagian kecil biomassa untuk menghadirkan panas tinggi. Karena panas tinggi yang berasal dari bahan internal (autothernal) ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan proses FP dan FCC , maka limbah panasnya masih bisa di-recovery dan digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik ataupun tenaga mekanik - menggunakan Organic Rankine Cycle (ORC) Microturbine.
Meskipun dari sisi system CHPF hanya menambah sedikit dari apa yang sudah dihasilkan oleh Edison, dari sisi aplikasi bisa 180 derajat membalik arah dari pembangkitan listrik yang dimulai dari era Edison tersebut. Bila Edison dengan CHP-nya merintis pembangkitan listrik yang terpusat, CHPF justru akan merintis pembangkitan listrik yang ter-distributed, bahkan juga off-grid.
Apa untungnya pembangkitan listrik yang ter-distributed atau bahkan off-grid ini? Pertama bahan baku biomassa dan sampah selalu menyebar, hanya ekonomis bila diproses in-situ, di tempat dan secepat kemuculannya. Kedua masyarakat dimanapun berada di daerah dan pulau terpencil sekalipun akan dapat memproduksi listrik dan bahan bakarnya sendiri.
Dan ketiga - di era maraknya mobil listrik, kebutuhan listrik akan melonjak, untuk stasiun-stasiun pengisian ulang baterei yang harus bisa menyebar dimana saja mobil-mobil listrik itu berjalan, hanya sistem terdistribusi atau bahkan off-grid inilah yang akan bisa sangat fleksibel merespon kebutahan pengisian baterei dimanapun dan kapan-pun itu.
Pos Lainnya
Distributed Waste to Energy and Chemical
Dec 12, 2022
Big Problem, Big Opportunity
Dec 12, 2022
Biomass To Biofuels Pathways
Dec 12, 2022
FlueTrap : Flue Gas Capture
Dec 12, 2022
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar