Green Hydrogen Dari Emak-Emak
Advanced Renewable
Tue , 14 Nov 2023 17:27 WIB
Bahan bakar yang diidolakan dunia, bahkan puluhan perusahaan raksasa yang tergabung dalam World Business Council (WBC) menjamin pasarnya hingga 2030 dengan apa yang disebut Hydrogen Pledges, sangat mungkin bisa diproduksi dengan mudah menggunadakan ketrampilan tradisional masyarakat kita - tanpa menggunakan mesin sama sekalipun.
Bisa jadi inilah 'tambang minyak baru' negeri ini yang belum kita sadari saja potensinya. Membuat tape atau peuyeum rata-rata orang desa sekalipun dengan peralatan rumah tangga seadanya juga bisa. Waktu kecil di kampung, kita bisa membuat tape dari apa saja - dari singkong, dari beras dari ketan, dari bulgur - apa saja yang mengandung karbohidrat bisa ditapekan.
Hanya saja bila tidak ingin bersaing dengan bahan pangan, sumber karbohidrat yang ditapekan sebaiknya dari biomassa generasi ketiga - yaitu dari alga - mikro maupun makro. Bercocok tanam alga ini tidak membutuhkan lahan yang luas dan bahkan dapat menggunakan air asin - sehingga tidak perlu pula bersaing dengan air tawar yang kita butuhkan untuk minum dan pertanian pada umumnya.
Produk fermentasi biomassa alga seperti tape/peyeum ini dengan distilasi sederhana sudah akan bisa menghasilkan bio-ethanol dengan kemurnian yang cukup tinggi - bisa 70-80%. Yang butuh energi banyak adalah meningkatkan kemurnian ethanol lebih lanjut misalnya hingga di atas 95%.
Tetapi untuk membuat hydrogen kita tidak perlu memurnikan ethanol ini lebih lanjut, bahkan kita akan turunkan kemurniannya hingga di kisaran 46% saja. Dengan teknologi ethanol steam reforming yang dibutuhkan adalah ethanol dibanding air 46:54 kita sudah akan menghasilkan hydrogen dan CO2, setelah CO2-nya dipisahkan jadilah hydrogen murni.
Proses ethanol reforming ini yang agak njilmet dan bisa dilakukan di industri hilir yang butuh teknologi dan investasi, tetapi industri hulunya bisa dilakukan emak-emak di kampung untuk memberdayakan perempuan pesisir pantai, dinana kita memiliki pantai terpanjang di dunia yang airnya tidak pernah membeku sepanjang tahun - sampai menghasillkan ethanol dengan tingkat kemurnian sekitar 46% saja.
Proyek ini kami beri nama Pemberdayaan Perempuan Pesisir Pantai (P4) dan mencari mitra untuk yang mau mengelolanya. Saat ini banyak sumber dana yang diarahkan untuk pemberdayaan perempuan, namun biasanya untuk produk-produk kerajinan, makanan dan sejenisnya - kali ini kita akan memberdayakan perempuan untuk produk industri masa depan - yaitu industri hulu dari industri energi green hydrogen!
Pos Lainnya
Advanced Energy Storage : Beyond Battery
Nov 14, 2023
Bahan Bakar Multiguna (BBM)
Nov 14, 2023
Decarbonization As Profit Centre and Life Saver
Nov 14, 2023
Clean Fuels for All
Nov 14, 2023
No-Nonsense Affordable Clean Energy With Impact
Nov 14, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar