Energi Regeneratif: Material, Energi dan Finansial
Advanced Renewable
Tue , 23 Apr 2024 21:18 WIB
Pertanyaan detil yang sangat umum ketika kami memperkenalkan konsep Regenerative Energy (RE) adalah seputar kebutuhan material, kessimbangan energi dan feasibility RE ini dari sisi keuangan. Maka satu slide di bawah bisa menjelaskan semuanya secara sekaligus.
Yang kami gunakan model perhitungan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 1 MW. Dengan asumsi efisiensi konversi energi diesel ke listrik 30%, maka pembangkit ini butuh bahan bakar diesel 259 kg/jam atau sekitar 6.2 ton diesel/day, dengan harga diesel industri sekarang US$ 1,374/ton biaya bahan bakar sekitar US$ 8,545/day. Namun dalam konsep RE, PLTD ini sebenarnya juga memiliki sumber energi barunya sendiri, yaitu dari emisi CO2-nya, yang dikeluarkannya sekitar 816 kg/jam.
CO2 tersebut bisa dirubah menjadi energi baru dengan mereaksikannya dengan arang atau carbon. Butuh 229 kg arang untuk mengolah 816 kg CO2. Dalam konsep RE, CO2 direaksikan dengan C menjadi 2CO, dan kemudian dibakar kembali menjadi energi plus CO2 lagi, maka akan ada akumulai CO2 ini di bumi. Inilah yang bisa dijadikan sumber energi terus menerus secara sustainable.
Hanya saja tetap butuh tambahan arang dan diesel 10% karena di compression engine butuh ignition, yang tidak bisa diberikan oleh gas CO kecuali suhunya sangat tinggi. Jadi pada konsisi stabilnya, operasi PLTD yang semula 100% diesel, dan butuh 6.2 ton diesel/day, menjadi butuh 620 kg diesel/day dan 5.5 ton arang per day. Tetapi harga arang ini murah hanya sekitar US$ 200/ton.
Maka total biaya bahan bakar untuk menghasilkan energi yang sama menjadi hanya US$ 1,954/day. Artinya dengan memanfaatkan CO2 dan arang, biaya bahan bakar untuk PLTD 1 MW ini bisa turun sebesar 77% dibandingkan dengan bila menggunakan diesel sepenuhnya.
Untuk ini tentu butuh investasi, yaitu reaktor-reaktor yang memungkinakan seluruh rangkaian konversi dari CO2 menjady syngas yang layak menggantikan bahan bakar diesel hyngga 90%, atau yang kita sebut S90 ini! Hitungan kasarnya, team kami siap membangun seluruh rangkain reaktor ini dengan biaya setara 10 bulan penghematan biaya bahan bakar tersebut di atas.
Ada peluang pendapatan lain dengan konsep RE ini, yaitu carbon credit. Pada waktunya harga carbon credit melonjak menjelang tahun 2030, pendapatan dari carbon credit ini bisa menjadi sangat significant dalam menurunkan biaya olerasi pembangkit yang bebas carbon seperti dengan penggunaan teknologi RE ini. Menjadi clean and green tidak harus mahal, bahkan bisa menjadi cost saving leadership centre!
Pos Lainnya
Long Head and Long Tail in Transportation Industry
Apr 23, 2024
The Blessing Smoke
Apr 23, 2024
Capturing Carbon With Waste And Waste Heat
Apr 23, 2024
Daya dan Emisi Ke X
Apr 23, 2024
Efek Pengungkit Energi Biomassa
Apr 23, 2024
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar