64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Distributed Fuels Production and Power Generation

Advanced Renewable

Tue , 06 Jun 2023 16:04 WIB


Era transisi energi adalah era distributed energy, baik produksi bahan bakar maupun pembangkit listrik bisa dilakukan secara menyebar. Pendorongnya adalah sumber dari energi itu sendiri, hampir seluruh energi dasar yang terbarukan tersebar relatif merata di seluruh permukaan bumi. Baik itu matahari, angin dan yang secara khusus kami eksplorasi adalah biomassa.

Biomassa berkarakter bulky dengan density yang rendah, juga kandungan energi asalnya rendah. Bila biomassa ini harus diangkut ke pengolahan secara terpusat seperti era pengolahan energi fossil, maka pasti kurang menarik karena biaya angkutnya yang tidak sepadan dengan energi yang diangkut.

Maka biomassa harus didensifikasi setidaknya menjadi pellet misalnya agar lebih menarik. Tetapi proses pembuatan pellet juga masih melibatkan pengeringan dari biomassa itu sendiri, otomatis butuh tambahan energi untuk pengeringan maupun proses pembuatan pelletnya.

Maka kami tawarkan lagi konsep baru dimana biomassa tidak perlu dikeringkan, bisa langsung diproses selagi basah atau segar dan bahkan memberikan hasil yang lebih baik. Itulah yang kami sebut Ultra High Hydrogen Gasification (UHHG).

Hasil pengolahan biomassa basah menggunakan UHHG ini adalah syngas dengan rasio H/C minimal 3, yaitu syngas yang cocok untuk diproses berikutnya menjadi biomethanol. Dari syngas menjadi biomethanol hanya butuh satu langkah proses yang disebut StM - Syngas to Methanol (StM) process. Dengan apa yang kami sebut Micro Gas Plant (MGP), biomethanol ini bisa diproduksi dari biomassa segar dimana saja sentra biomassa itu berada. Inilah yang akan menghasilkan distributed fuel production, produksi bahan bakar tidak tergantung pada satu atau beberapa sumber saja.

Biomethanol sudah bisa digunakan untuk bahan bakar apa saja, mesin-mesin Internal Combustion Engines (ICE) baik yang berbahan bakar bensin maupun diesel dengan sedikit modifikasi sudah bisa menggunakan bahan bakar biormethanol ini. Tetapi teknologi yang paling efisien saat ini untuk konversi energi adalah fuel cells, dan yang ber-efisiensi tinggi 50% atau lebih dihasilkan oleh hydrogen fuel cells.

Maka distributed power generation yang kami usung adalah berbasis teknologi fuel cells ini, dengan memodifikasi hydrogen fuel cells menjadi Reformed Methanol Fuel Cells (RMFC) seperti ilustrasi di bawah. Dengan RMFC ini biomethanol direformasi dahulu menjadi hydrogen dan CO2, baru kemudian hydrogen-nya diumpankan ke fuel cells menjadi listrik, sedangkan CO2-nya bisa direcovery dengan microalgae dlsb.

Keunggulan konsep ini adalah mudah dan murahnya logistik bahan bakar, tidak seperti hydrogen yang membutuhkan tangki bertekanan 700 bar atau suhu minus 235 derajat Celsius. Konsep ini juga kami sebut Hydrogen On-Demand, hydrogen yang dibutuhkan untik fuel cells - hanya diproduksi di tempat dan saat digunakan saja. Investor yang tertarik sudah bisa menghubungi kami untuk aplikasinya di seluruh dunia :}

Tags:
Energy Biomass Electricity BioMethanol

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar