Carbon-Free Coal Power Plant?
Advanced Renewable
Mon , 14 Aug 2023 23:16 WIB
Negara-negara di dunia begitu panjang rencana untuk pancapaian Net-Zero Emission-nya, paling cepat 2050, ada yang nawar 2060 dan bahkan 2070. Orang dewasa yang hidup saat ini kecil sekali kemungkinannya untuk bisa bertahan hingga tahun Net Zero Emission yang paling cepat sekalipun (2050).
Meskipun dunia sudah begitu panas - melebihi perkiraan kita semua, begitu sulit kita mengerem emisi CO2 ini karena industri dan ekonomi kita masih digerakkan oleh fossil fuels baik berupa minyak bumi, maupun batu bara yang masih mendominasi bahan bakar dan pembangkit listrik kita.
Padahal kalau kita serius ingin menurunkan emisi, dua masalah fossil fuels tersebut di atas bisa diatasi dengan satu solusi yang sama. Detailnya ada di unggahan saya kemarin ini : https://lnkd.in/ecB3sGXt
Namun saya ringkaskan langkahnya di sini untuk lebih mudah dipahami. Pertama, batu bara tetap dipakai untuk pembangkit listrik tenaga uap, hanya emisi gas buang di setiap pembangkit ditangkap sepenuhnya untuk menumbuhkan microalgae. Setiap pembangkit ukuran 100 MW, butuh membina sekitar 3200 keluarga di sekitar pembangkit, untuk mengelola lahan microalgae seluas 3200 ha.
Kedua, panenan microalgae diproses dalam kondisi basah menggunakan Ultra High Hydrogen Gasifier (UHHG) untuk menghasilkan high-hydrogen syngas. Setelah diperkaya melalui Water Gas Shift (WGS) dan dimurnikan, keluaran UHHG ini akan berupa green hydrogen murni.
Green hydrogen bisa menjadi ekspor unggulan karena memiliki pasar yang sangat baik, 28 perusahaan-perusahaan raksasa dunia sudah menjamin pasarnya melalui H2 NetZero Pledges di acara COP26, November 2021 di Glasgow -Inggris.
Ketiga, melalui Reverse Water Gas Shift (RWGS), green hydrogen yang dihasilkan juga bisa digunakan untuk merubah emisi carbon (CO2) menjadi komposisi CO dan H2 syngas ideal (H/C=2), untuk selanjutnya diproses melalui Fischer-Tropsch Synthesis (FTS) menjadi advanced biofuels berupa green diesel, bio-jet dan bio-gasoline.
Sekali merangkuh dayung, dua-tiga pulau terlewati. PLTU menjadi carbon-free, dan bahan bakar untuk seluruh transportasi kita menjadi carbon-neutral. Think tank Advanced Renewable Organization siap berbagi seluruh teknologi yang dibutuhkan untuk bebersih atmosfir bumi ini.
Pos Lainnya
Literally Green
Aug 14, 2023
Transisi Jalur Cepat: Energi Hitam Menjadi Hijau
Aug 14, 2023
Petani Yang Bisa Memproduksi Energinya Sendiri
Aug 14, 2023
Ecogas Ied Mubarak
Aug 14, 2023
Carbon Reutilization: Healing Earth in 7 Steps
Aug 14, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar